Jumat, 26 April 2013

Organisasi SWADAYA MASYARAKAT


ORGANISASI SWADAYA MASYARAKAT


Apakah Masyarakat Warga

Yang dimaksud dengan masyarakat warga dalam hal ini adalah terjemahan umum dari civil society yang secara konsepsional dapat diuraikan sebagai berikut di bawah ini.

Civil society atau masyarakat warga adalah organisasi-organisasi masyarakat warga yang diprakarsai dan dikelola secara mandiri oleh warga, yang secara damai berupaya memenuhi kebutuhan atau kepentingan bersama, memecahkan persoalan bersama dan atau menyatakan kepedulian bersama dengan tetap menghargai hak orang lain untuk berbuat yang sama dan tetap mempertahankan kemerdekaannya (otonomi) terhadap institusi negara, keluarga, agama dan pasar.

Civil Society is totally of self initiating and self regulating organizations, peacefully pursuing a common interest, advocating a common cause, or expressing a common passion; respecting the right of others to do the same, and maintaining their relative autonomy vis-à-vis the state, the family, the temple and the market
(Saad Eddin Ibrahim, Nurturing Civil Society at the World Bank, Dec 1996)

Secara singkat sering kali masyarakat warga dirumuskan sebagai ; Organisasi-organisasi masyarakat warga yang diprakarsai dan dikelola oleh warga masyarakat yang posisinya berada diantara keluarga dan negara

Civil society is generally defined as the self initiating and self regulating organizations that are situated between the household and the state
(Saad Eddin Ibrahim, Nurturing Civil Society at the World Bank, Dec 1996)


Ciri Utama Organisasi Masyarakat Warga

Ciri utama suatu organisasi masyarakat warga adalah sebagai berikut.
 Adanya kesetaraan, dimana organisasi masyarakat terbentuk sebagai himpunan warga yang setara
 Tiap anggota atau warga berhimpun secara proaktif, yaitu telah mempertimbangkan berbagai aspek sebelum bertindak, karena adanya ikatan kesamaan (common bond) seperti antara laín kepentingan, persoalan, tujuan, dsb.
 Tiap anggota atau warga berhimpun secara suka rela dan bukan karena terpaksa karena adanya paksaan
 Membangun semangat saling percaya
 Bekerja sama dalam kemitraan
 Secara damai memperjuangkan berbagai hal termasuk dalam hal ini menanggulangi kemiskinan
 Selalu bersikap menghargai keragaman dan hak azasi manusia sebagai dasar membangun sinergi
 Menjunjung nilai-nilai demokrasi, dalam konsep musyawarah, dalam setiap keputusan yang diambil
 Selalu mempertahankan otonomi atau kemerdekaan dari berbagai pengaruh kepentingan.
 Mampu bekerja secara mandiri


Posisi Organisasi Masyarakat Warga

Secara tegas dapat dikatakan bahwa organisasi masyarakat warga ini adalah himpunan warga yang posisinya :
• di luar institusi pemerintah
• di luar institusi militer
• di luar institusi agama
• di luar institusi pekerjaan atau usaha
• di luar institusi keluarga

Jadi tidak ada yang diwakili, dalam hal ini semua orang sebagai warga mewakili diri sendiri jadi semua dalam kesetaraan, meskipun mungkin saja kedudukan sehari-hari seorang adalah kepala sekolah, yang lain tukang sapu dinas kebersihan, yang lain lagi tukang pos, guru, direktur suatu perusahaan, dokter, komandan kodim, pendeta, dsb dalam himpunan masyarakat warga kedudukan mereka setara yaitu sesama warga. Oleh sebab itu masyarakat warga baik secara keseluruhan maupun dalam arti himpunan atau paguyuban warga setempat selalu memiliki kemerdekaan sendiri (independency)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar