12. Manajement Koperasi
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sumber Daya Manusia
Dalam mengelola sumber daya
manusia suatu organisasi seperti koperasi diperlukan juga manajemen.
Manajemen secara umum, menurut Fayol (dalam Sahertian, 1985) adalah
pelaksanaan fungsi-fungsi administrasi secara umum, yang meliputi aspek
perencanaan, organisasi, komando, koordinasi dan control.
Menurut Nawawi (2001) ada tiga pengertian sumber daya manusia yaitu :
a.
Sumber daya manusia adalah manusia yang bekerja dilingkungan suatu
organisasi (disebut juga personil, tenaga kerja, pekerja atau karyawan)
b. Sumber daya manusia adalah potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi mewujudkan eksistensinya.
c.
Sumber daya manusia adalah potensi yang merupakan asset dan berfungsi
sebagai modal (non material/non financial) di dalam organisasi bisnis,
yang dapat mewujudkan menjadi potensi nyata (real) secara fisik dan non
fisik dalam mewujudkan eksistensi organisasi.
Berdasarkan pengerian tersebut
dapat disimpulkan bahwa sumber daya manusia adalah suatu proses
mendayagunakan manusia sebagai tenaga kerja secara manusiawi, agar
potensi fisik dan psikis yang dimilikinya berfungsi maksimal bagi
pencapaian tujuan organisasi
2.2. Manajemen Sumber Daya Manusia
Dari berbagai sumber, Sumber
daya manusia (SDM) merupakan elemen yang sangat penting. Dalam rangka
merencanakan, melaksanakan atau mengelola dan mengendalikan sumber daya
manusia diperlukan suatu alat manajerial yang disebut Manajemen Sumber
Daya Manusia (MSDM). Pemahaman tentang sumber daya manusia (SDM)
sebagaimana juga yang telah diterjemahkan oleh “Jusuf Irianto” (2001:3)
sebagai berikut : Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) merupakan
pengakuan tentang pentingnya tenaga kerja suatu organisasi sebagai
sumber daya manusia yang sangat penting dalam memberi kontribusi bagi
tujuan-tujuan organisasi, dan penggunaan beberapa fungsi dan kegiatan
untuk memastikan bahwa SDM tersebut digunakan secara efektif dan adil
bagi kepentingan individu, organisasi dan masyarakat.
Fokus MSDM terletak pada upaya
mengelola SDM di dalam dinamika interaksi antara organisasi pekerja yang
acapkali memiliki kepentingan berbeda. Menurut Stoner (1995:4) MSDM
meliputi penggunaan SDM secara produktif dalam mencapai tujuan-tujuan
organisasi dan pemuasan kebutuhan pekerja secara individual.
Stoner
menambahkan bahwa karena berupaya mengintegrasikan kepentingan
organisasi dan pekerjanya, maka MSDM lebih dari sekedar seperangkat
kegiatan yang berkaitan dengan koordinasi SDM organisasi. MSDM adalah
kontributor utama bagi keberhasilan organisasi. Oleh karena itu, jika
MSDM tidak efektif dapat menjadi hambatan utama dalam memuaskan pekerja
dan keberhasilan organisasi.
Dengan memahami pengertian MSDM
secara utuh, akan dapat terlihat sejauh mana keberhasilan suatu
organisasi (koperasi) dalam melakukan integrasi antara manusia dan
organisasi itu sendiri.
2.3. Perencanaan Sumber Daya Manusia
Perencanaan merupakan awal dari
setiap kegiatan manajemen sumber daya manusia, dengan perencanaan akan
mengantisipasi kejadian-kejadian di masa yang akan datang. Dalam bab ini
diuraikan tentang pengertian perencanaan sumber daya manusia. Untuk
memahami pengertian sumber daya manusia berikut beberapa pendapat
sebagai berikut :
Menurut Reilly (1996:4) dan telah diartikan oleh Yusuf Irianto :
Perencanaan
SDM adalah sebuah proses dimana organisasi berupaya untuk memikirkan
permintaan (kebutuhan) adanya tenaga kerja dan mengevaluasi ukuran,
sifat dan sumber-sumber pasokan yang dibutuhkan untuk memenuhi
permintaan tersebut.
Sedangkan
menurut Prof. DR. H. Hadari Nawawi, bahwa Perencanaan SDM bermaksud
untuk membuat pengaturan arus gerakan pekerja di dalam organisasi, yang
berarti merupakan proses untuk mendayagunakan SDM yang telah tersedia
secara efektif dan efisien
Sedangkan
pengertian lain mengatakan Perencanaan SDM adalah SERANGKAIAN kegiatan
yang berkaitan dengan peramalan kebutuhan tenaga kerja dimasa datang
pada suatu organisasi, meliputi penyediaan tenaga kerja baru dan
pendayagunaan yang sudah tersedia.
Dari
beberapa pengertian tersebut disimpulkan bahwa Perencanaan SDM adalah
proses untuk menetapkan strategi, memperoleh, memanfaatkan,
mengembangkan dan mempertahankan sumber daya manusia sesuai dengan
kebutuhan perusahaan saat ini dan pengembangannya dima yang akan dating
yang mempunyai makna bahwa : kebutuhan saat ini merupakan usaha untuk
mengisi kekurangan sumber daya manusia suatu organisasi. Sedangkan
kebutuhan sumber daya manusia akan dating berarti memprediksi kebutuhan
sumber daya manusia yang merupakan strategi pengembangan sutatu
organisasi. Usaha memenuhi kebutuhan tersebut dilakukan dengan cara
mendapatkan tenaga kerja baru yang relevan, disamping harus dilakukan
dengan mempertahankan dan memanfaatkan tenaga kerja yang sudah ada
secara maksimal.
Makna Penting Dari Perencanaan Sumber Daya Manusia
Perencanaan SDM selalu berkaitan
dengan permintaan (demand) dan pasokan (supply) tenaga kerja. Oleh
karena itu, perencanaan SDM merupakan tanggung jawab bagi semua manajer
dalam organisasi. Perencanaan SDM tidak sekedar tanggung jawab manajer
SDM semata, yang mana dalam prakteknya tidak semua manajer organisasi
menyadari makna pentingnya perencanaan SDM. Banyak para manajer bagian
non-SDM yang memiliki pemahaman akan peran penting perencanaan SDM.
Mreka lebih mementingkan perencanaan sumber daya lainnya, seperti
material, perlengkapan dan keuangan.
Tujuan
perencanaan SDM menurut Stone (1995:91) adalah untuk meyakinkan atau
memastikan bahwa sejumlah pekerja dalam jumlah tertentu yang memenuhi
persyaratan telah tersedia pada suatu kurun waktu tertentu. Melalui
perencanaan SDM, organisasi dapat mengidentifikasi apa yang harus
diperbuat guna memastikan adanya SDM sesuai dengan kebutuhan dalam
rangka mencapai tujuan organisasi.
Perencanaan
SDM harus dilakukan secara terbuka, tidak isolatif. Terbuka dalam arti
harus dikaitkan dengan keseluruhan tujuan bisnis perusahaan. Nilai bagi
perencanaan SDM terletak pada posisi sebagai bagian integral dari proses
perencanaan startegis organisasi. Jadi perencanaan yang baik adalah
dengan mengupayakan jangan sampai terjadi perencanaan yang sifatnya
hanya memenuhi dan memprediksi kebutuhan sesaat saja atau dalam jangka
pendek, melainkan harus berpedoman kepada perencanaan yang jangka
panjang dan menyeluruh.
2.4. Fungsi Manajemen Sumner Daya Manusia
Fungsi manajemen sumber daya
manusia sangat memegang peranan penting dalam sebuah organisasi. Oleh
karena itu, dalam membuat perencanaan sumber daya manusia harus lebih
baik, terutama dalam hal perekrutan karyawan sehingga posisi theright
man on the right place dapat tercapai dengan cara yang selektif dan
seefisien mungkin.
Nitisemito (1991) mengemukakan bahwa :
“Tugas
manajemen sumber daya manusiaantara lain adalah menetapkan analisis
jabatan, merekrut karyawan baru, melatih dan menempatkannya, memberikan
kompensasi yang adil dan merata, memotivasi karyawan dan sebagainya”.
Sedangkan
fungsi-fungsi manajemen personalia, seperti yang dikemukakan oleh
Manullang (1992) yaitu :” Membuat anggaran tenaga kerja yang dibutuhkan,
termasuk di dalamnya menarik tenaga kerja, membuat job analysis,
membuat job description dan job specification, mengadakan seleksi tenaga
kerja, memindahkan dan mempromosikan tenaga kerja, melatih dan mendidik
tenaga kerja, memotivasi tenaga kerja serta melakukan pension tenaga
kerja. Dari kutipan tersebut diatas , dapat diketahui bahwa fungsi
manajemen sumber daya manusia meliputi analisis jabatan, rekrutmen
karywan, pelatihan dan pengembangan karyawan, serta penyelesaian
karyawan dan lain-lain.
Selnajutnya,
untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai fungsi-fungsi
manajemen sumber daya manusia, maka berikut dikutip pendapat Flippo
(1991) yakni : “Personal management is the planning, organizing and
controlling of the procurement, development, compensation, maintenance
and separation of human resources to the and that organizational,
individual and societal good are accomplished”.Terjemahan bebas dalam
bahasa Indonesia yakni manajemen sumber daya manusia adalah perencanaan,
pengorganisasian, dan pengawasan dari pengadaan, pengembangan,
pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemberhentian
sumber daya manusia dengan masyarakat.
Dengan
demikian menurut Flippo (1991), bahwa sumber daya manusia
mengaplikasikan fungsi-fungsi manajemen (Management function), dalam
melaksanakan fungsi pelaksanaan (Operation function). Fungsi manajemen
meliputi : perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),
pengarahan (directing), dan pengawasan (controlling). Sedangkan fungsi
opeartif meliputi : pengadaan (procurement), pengembangan (development),
kompensasi (compensation), integrasi (integration), pemeliharaan
(maintenance), dan pemberhentian (separation).
Secara singkat fungsi manajemen tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Perencanaan (Planning)
Bagi
seorang manajer sumber daya manusia, perencanaan diartikan sebagai
penentuan lebih dahulu dari kebijaksanaan, program, prosedur dan teknisi
yang akan menunjang tercapainya tujuan organisasi. Adapun penetapan
tujuan organisasi itu sendiri memerlukan partisipasi aktif dari manajer
sumber daya manusia, agar aspek sumber daya ini mendapat perhatian.
b. Pengorganisasian (Organizing)
Sebuah
organisasi harus dibentuk untuk dapat melaksanakan policy, program,
serta prosedur kepegawaian. Dalam hal ini tampak jelas bahwa organisasi
merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan. Seorang manajer sumber daya
manusia harus mampu mengidentifikasi semua fungsi operatif, kemudian
melakukan pengelompokan kegiatan-kegiatan tersebut ke dalam unit-unit
menurut prinsip-prinsip organisasi yang sehat serta mangatur hubungan
kerja antar unit tersebut.
c. Pengarahan (Directing)
Fungsi
berikutnya adalah fungsi pelaksanaan, dimana rencana yang telah dibuat
akan diterjemahkan menjadi kegiatan-kegiatan nyata. Fungsi pengarahan
dapat juga disebut juga dengan istilah lain, seperti motivasi
(Motivation), Penggerakan (Actuating), atau pemberian komando
(Commanding).
d. Pengawasan (Controlling)
Fungsi
manajemen yang terakhir adalah fungsi pengawasan yakni melakuakn
pengukuran serta penilaian terhadap hasil yang diperoleh dari rencana
yang terlaksana. Dalam hal ini, seandainya terjadi
penyimpangan-penyimpangan dari hasil yang diharapkan, maka akan
diperlukan usaha korelasi dan pengendalian. Hal ini mutlak diperlukan
dalam rangka penyempurnaan.
Mengenai fungsi-fungsi operatif dari manajemen sumber daya manusia secara singkat dapat diuraikan seperti berikut ini :
a. Pengadaan (Procurement)
Fungsi
operatif ini berhubungan dengan usaha memperoleh dan menempatkan macam
dan jumlah pegawai yang tepat diperlukan untuk mencapai tujuan
organisasi. Aspek kuantitatif atas sejumlah karyawan yang dibutuhkan
akan memerlukan sebuah perencanaan kebutuhan karyawan.
b. Pengembangan (Development)
Fungsi
ini mempunyai tujuan untuk dapat meningkatkan pengetahuan serta
kecakapan karyawan melalui pengadaan program-program pelatihan dan
program lainnya. Pelatihan diperlukan bagi karyawan baru agar dapat
m,encapai prestasi berdasarkan standar yang ditetapkan dalam waktu
singkat. Sedangkan perlunya pelatihan bagi karyawan lama adalah sebagai
persiapan untuk promosi ke jabatan yang lebih tinggi serta diharapkan
agar lebih bertanggung jawab. Pengembangan merupakan suatu kegiatan yang
sangat penting serta perlu berlangsung terus –menerus mengikuti
peningkatan arus teknologi dan metode kerja, serta menyesuaikan dengan
tuntutan keadaan yang juga terus meningkat.
c. Kompensasi (Compentation)
Fungsi
ini mencakup semua jenis imbalan yang diperoleh karyawan atas sumbangan
prestasi mereka pada organisasi. Kompensasi adalah suatu kewajiban yang
harus diberikan kepada karyawan atas sumbangan tenaga dan pikirannya
kepada organisasi tersebut.
d. Integrasi (Integration)
Fungsi
integrasi merupakan tantangan yang paling sulit dalam manajemen. Fungsi
ini dimaksudkan sebagai usaha yang perlu dilaksanakan untuk
mempengaruhi setiap karyawan, dengan harapan tercipta kesatuan tujuan,
kesatuan pola berfikir serta kegiatan. Hal ini hanya dapat terlaksana
dengan baik apabila seluruh karyawan lebih mengutamakan tujuan
organisasi dari pada tujuan pribadi.
e. Pemeliharaan (Maintenance)
Fungsi
pemeliharaan ditujukan untuk dapat mempertahankan serta memperbaiki
kondisi fisik dan mental para karyawan. Selain itu dianggap sebagi suatu
syarat untuk dapat menjamin awetnya penggunaan karyawan dengan manfaat
yang optimal.
f. Pemberhentian (Separation)
Pada
suatu waktu tertentu, seorang karyawan akan berhenti bekerja dan harus
meninggalkan pekerjaannya. Suatu hal yang tidak mungkin apabila
seseorang dapat bekerja sepanjang hidupnya, oleh karena itu pada suatu
sat ia akan mencapai usia pension. Selain itu ada kalanya pula seorang
akan berhenti bekerja atas permintaannya sendiri dengan berbagai alasan
pribadi, atau karena tindakan disiplin atas prilaku yang melanggar
ketentuan yang telah ditatapkan oleh organisasi. Segala macam
pemberhentian tersebut haruslah dilakukan dengan cara-cara yang baik
sehingga citra perusahaan tetap terjaga di masyarakat.
2.5. Pentingnya Manajemen Koperasi
Istilah Manajemen berasal dari
bahasa Italia ; managio yang artinya pengurusan. Kemudian dalam bahasa
Inggris menjadi Management diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia dengan
tata laksana, pengelolaan atau pengurusan. Definisi tentang Manajemen
banyak ragamnya, berbeda-beda meskipun isinya sama. Secara umum telah
dirumuskan bahwa definisi manajemen adalah segenap perbuatan
menggerakkan kelompok orang dan mengerahkan segala fasilitas dalam usaha
kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.
Setiap
usaha kerjasama harus ada seorang pejabat atau lebih yang memimpin
segenap proses penyelenggaraan dalam usaha kerjasama itu. Pejabat itu
disebut manajer. Dalam proses penyelenggaraan usaha kerjasama, manajer
itu melakukan pekerjaan dari dua segi :
1. Menggerakkan orang-orang,
yaitu mendorong, memimpin, menjuruskan dan menertibkan orang-orang agar
melakukan perbuatan-perbuatan dalam menuju ke arah tercapainya tujuan
yang telah ditentukan dalam usaha kerjasama itu.
2.
Mengerahkan fasilitas, yaitu menghimpun, mangatur, memelihara, dan
mengendalikan alat, benda, uang, waktu dan metode kerja serta peralatan
apapun yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan dalam
usaha kerjasama itu.
Didalam menggerakkan orang-orang
dan mengerahkan fasilitas, manajer melakukan pola perbuatan :
perencanaan, pembuatan keputusanm pembimbingan, pengorganisasian dan
pengendalian.
a. Perencanaan
Menggambarkan dimuka hal-hal yang harus dikerjakan dan cara mengerjakannya dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
b. Pembuatan keputusan
Melakukan
pemilihan diantara berbagai kemungkinan untuk menyelesaikan
persoalan-persoalan, pertentangan-pertentangan dan keraguan-keraguan
yang timbul dalam proses penyelenggaraan usaha kerjasama itu.
c. Pembimbingan
Memerintah,
menugaskan, memberi arah dan menuntut bawahan, untuk melaksanakan
pekerjaan-pekerjaan dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan.
d. Pengkoordinasian
Menghubung-hubungkan,
menyelaraskan orang-orang dan pekerjaannya sehingga semua berlangsung
secara tertib dan seirama menuju kearah tercapainya tujuan tanpa
terjadinya kekacauan, percekcokan atau kekosongan kerja.
e. Pengendalian
Melakukan
kegiatan pemerikasaan, mencocokkandan mengusahakan agar
pekerjaan-pekerjaan yang ada terlaksana sesuai dengan rencana yang
ditetapkan dan hasil yang dikehendaki.
Manajemen merupakan kebutuhan
mutlak bagi setiap organisasi. Sebagaimana diketahui, hakikat manajemen
adalah mencapai tujuan melalui tangan orang lain. Pencapaian tujuan
melalui tangan orang lain itu dilakukan oleh manajemen dengan
melaksanakan fungsi-fungsi manajemen yaitu fungsi perencanaan, fungsi
pengorganisasian, fungsi pelaksanaan, dan fungsi pengawasan. Dengan
demikian, keberhasilan manajemen sebuah organisasi akan sangat
tergantung pada pelaksanaan masing-masing fungsi tersebut.
Walaupun tingkat kerumitan
pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen beragam antar satu organisasi dengan
organisasi lainnya, namun tidak ada organisasi yang ingin mencapai
tujuannya secara efektif. Dan dapat mengelak dari keharusan melaksanakan
fungsi-fungsi tersebut. Hal yang sama berlaku pula pada koperasi. Hanya
dengan melaksanakan fungsi-fungsi manajemen itulah sebuah koperasi akan
dapat mencapai tujuan-tujuan mulianya secara efektif. Berikut ini akan
kita lihat bagaimana penerapan fungsi-fungsi manajemen tersebut dalam
pengolahan Koperasi.
Koperasi sebagai bentuk badan
usaha ynag bergerak dibidang perekonomian, mempunyai tatanan manajemen
yang berbeda dengan badan usaha non koperasi. Perbedaan tersebut
terletak pada asas koperasi yang bersifat demokratis dimana pengelolaan
koperasi adalah dari, oleh dan untuk anggota. Karena itu dalam tatanan
manajemen koperasi Indonesia mempunyai unsure-unsur : Rapat Anggota,
pengurus, pengawas dan manajer.
Dalam manajemen koperasi
kekuasaan tertinggi adalah ditangan rapat anggota, sebab koperasi adalah
organisasi dari, oleh dan untuk anggota. Karena rapat anggota yang pada
hakekatnya merupakan suatu kegiatan organisasi dengan sendirinya tidak
dapat mengelola kegiatan-kegiatan koperasi. Baik pengurus maupun
pengawas dipilih oleh anggota-anggota dan bertindak untuk dan atas nama
anggota.
Peranan manajemen adalah membuat
koperasi berhasil dalam mencapai tujuannya, baik tujuan para
anggotanya, seperti misalnya untuk mencapai perbaikan tingkat hidup atau
sedikitnya meringankna biaya hidup sehari-hari, maupun tujuan yang
telah ditetapkan oleh pemerintah. Dalam hal yang pertama, manajemen
merupakan unsur pembuat keputusan yang telah digariskan oleh rapat
anggota. Dalam hal yang kedua, pemerintah menetapkan bahwa koperasi
bertujuan untuk menambah kesejahteraan anggota dan masyarakat adil dan
makmur berdasarkan Pancasila.
Seperti badan usaha yang lain,
koperasi juga akan menghadapi berbagai persoalan dalam mencapai tujuan.
Sebagian besar tugas manajemen adalah memecahkan persoalan-persoalan itu
dan membuat putusan-putusan yang akan menuju sasaran yang dikehendaki.
Langkah-langkah yang diambil dalam memecahkan sesuatu persoalan adalah :
a. Membuat persoalan yang dihadapi menjadi jelas dan terang.;
b. Mencari alternatif-alternatif untuk memecahkannnya;
c. Memilih salah satu cara atau alternative yang paling sesuai dengan tujuan koperasi;
d. Menilai hasil cara tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar