22. Perencanaan Karir
I . Pendahuluan
I . Pendahuluan
Pokok
pembicaraan mengenai karir, baik dilihat dari sudut tinjauan individu
maupun dari sudut tinjauan organisasi, timbul sebagai suatu bidang studi
yang penting dalam perilaku organisasi, dan sekarang telah diakui
mempunyai hubungan yang erat dengan praktek manajemen sumber daya
manusia. Fungsi kepegawaian yang berusaha menyesuaikan rencana dan
kebutuhan karir perseorangan dengan kebutuhan organisasi disebut
perencanaan karir atau manajemen karir
2.Alasan mengadakan perencanaan karir
Perencanaan
karir merupakan fungsi kepegawaian yang relatif baru dan
program-program yang mantap masih jarang, kecuali dalam
organisasi-organisasi yang besar atau maju. Akan tetapi keterlibatan
organisasi dalam perencanaan karir makin bertambah. Banyak calon
pegawai, khususnya calon-calon yang berpendidikan tinggi, menginginkan
suatu karir, bukan “hanya suatu jabatan” saja.
Suatu
survei terhadap 2.300 orang pembaca menemukan bahwa para responden
menilai hal-hal berikut sebagai yang paling penting bagi mereka dalam
suatu jabatan.
- Kesempatan untuk melakukan sesuatu yang membuat anda merasa senang.
- Kesempatan untuk mencapai sesuatu yang berharga.
- Kesempatan untuk mempelajari hal-hal baru, dan
- Kesempatan untuk mengembangkan kecakapan dan kemampuan anda.
Penting untuk diperhatikan bahwa responden-responden ini cenderung kepada jabatan-jabatan profesional/keahlian.
3.Keuntungan perencanaan karir
Perencanaan
karir tidak hanya menguntungkan pegawai secara perseorangan, tetapi
juga menguntungkan organisasi. Dengan mengembangkan pegawai-pegawai
untuk jabatan-jabatan yang akan datang, maka organisasi mendapat jaminan
persediaan pegawai-pegawai yang cakap, yang dapat dipercaya untuk
mengganti pegawai-pegawai yang tingkatnya lebih tinggi, baik yang keluar
maupun yang mendapat promosi. Hal ini memudahkan penyusunan tenaga
kerja intern organisasi dan mengurangi biaya pengadaan tenaga kerja dari
luar dan seleksi. Lagi pula suatu strategi perencaan karir memungkinkan
organisasi mengembangkan dan menempatkan pegawai dalam jabatan-jabatan
yang sesuai dengan melihat kebutuhan, dan tujuan karirnya.
Melalui
proses perencanaan karir pegawai-pegawai dibantu untuk menentukan
tujuan-tujuan realistik dan untuk mengembangkan kecakapan dan kemampuan
yang diperlukan untuk jabatan-jabatan sasaran.
4.Perencanaan karir : suatu fungsi kepegawaian
Dipandang
dari sudut harapan pegawai, perencanaan karir dibuat setelah pegawai
yang bersangkutan bekerja beberapa waktu lamanya dan setelah organisasi
mempunyai kesempatan untuk menilai pelaksanaan pekerjaan pegawai.
Dipandang dari sudut harapan organisasi, perencanaan karir merupakan
suatu fungsi manajemen yang terus berlangsung mempunyai hubungan erat
dengan perencanaan sumber daya manusia dan fungsi pengembangan pegawai.
Penilaian pelaksanaan pekerjaan
Penilaian
pelaksanaan pekerjaan dipergunakan untuk memberitahukan kepada pegawai
tentang kekuatan dan kelemahannya, tentang kedudukannya dalam organisasi
dan tentang kesempatannya untuk promosi atau kemajuan. Informasi ini
sangat penting untuk menentukan tujuan karir perseorangan yang
realistik. Tujuan demikian sering ditentukan dalam wawancara penilaian
pelaksanaan pekerjaan yang berkembang.
Perencanaan sumber daya manusia
Dipandang
dari sudut harapan organisasi, perencanaan karir menyesuaikan
kebutuhan, minat dan tujuan perencanaan karir perseorangan dengan
kebutuhan organisasi akan penyusunan tenaga kerja yang akan datang.
Dengan cara ini organisasi dapat menjamin bahwa persediaan
pegawai-pegawai yang cakap dan mempunyai motivasi yang cukup akan
tersedia untuk mengisi lowongan-lowongan pekerjaan.
Perencanaan-perencanaan sumber daya manusia memperlengkapi
perencanaan-perencanaan karir dengan ramalan-ramalan tentang
lowongan-lowongan pekerjaan. Perencana-perencana karir menggunakan data
ini untuk memberikan harapan-harapan tentang kesempatan-kesempatan untuk
maju kepada para pegawai. Fungsi perencanaan karir juga mempunyai
masukan-masukan yang berharga untuk fungsi perencanaan sumber daya
manusia.
Analisis Pekerjaan
Salah
satu tanggung jawab fungsi perencanaan karir adalah memberikan
informasi kepada pegawai-pegawai mengenai kesempatan-kesempatan karir
dalam organisasi. Tanggung jawab ini mencakup perencanaan jalur-jalir
karir, kemajuan logis antara pekerjaan-pekerjaan atau dari satu
pekerjaan ke jabatan sasaran. Jabatan sasaran adalah jabatan yang
pegawai berusaha mencapainya atau jabatan yang dipersiapkan oleh
organisasi untuk diterima oleh yang bersangkutan untuk waktu yang akan
datang. Jabatan-jabatan sasaran merupakan objek dari tujuan karir
perseorangan dan subjek dari usaha-usaha pengembangan pada pihak
organisasi. Untuk merencanakan jalur-jalur karir, perencana-perencana
karir memerlukan informasi analisis pekerjaan.
Pengembangan Pegawai
Dalam
hubungannya dengan pengembangan pegawai, fungsi perencanaan karir
menentukan tujuan untuk pengembangan pegawai secara sistematis. Apabila
tujuan-tujuan karir pegawai-pegawai perseorangan yang telah disetujui
bersama ditentukan, maka kegiatan-kegiatan pengembangan dapat dipilih
dan disalurkan dalam suatu arah yang berarti baik bagi individu maupun
bagi organisasi.
5. Apa yang dikehendaki orang-orang dari karir mereka
Di
samping kesempatan untuk pertumbuhan dan pengembangan, apakah yang
dikehendaki orang-orang dari karir mereka? Membuat
penyamarataan-penyamarataan adalah sulit karena individu-individu itu
mempunyai perbedaan yang besar. Selanjutnya apa yang dikehendaki
pegawai-pegawai dari karir mereka cenderung berubah sepanjang waktu.
Kemajuan karir dan bertambahnya usia menimbulkan minat-minat terhadap
karir yang baru dan kebutuhan-kebutuhan yang berubah. Meskipun demikian,
E.H. Schein menunjukkan lima motif yang kuat yang mendasari pilihan
karir dan tujuan jangka panjang orang-orang. Schein menyebut
faktor-faktor motivasi dasar ini career anchors.
Career anchors dari Schein
Career anchors dari Schein menunjukkan aspek-aspek pekerjaan yang diperlukan khusus oleh orang-orang untuk memenuhi kebutuhan pribadi mereka. Career anchors itu meliputi :
Kemampuan manajerial – individu menginginkan kesempatan untuk memimpin.
2)Kemampuan teknis/fungsional – individu ingin menggunakan berbagai kemampuan teknis dan kemampuan khusus.
3.Keselamatan/keamanan
individu pada dasarnya dimotivasi oleh kebutuhan akan
keselamatan/keamanan pekerjaan atau kestabilan dalam situasi pekerjaan.
4)Daya cipta – individu dimotivasi oleh kebutuhan untuk menciptakan atau membuat sesuatu.
5) Otonomi
dan kebebasan yang sangat penting bagi orang ini adalah kesempatan
untuk bekerja secara bebas dan tanpa paksaan organisasi.
Kegiatan perencanaan dan pengembangan karir memungkinkan pegawai untuk tumbuh dalam jurusan-jurusan apapun yang diinginkan ini.
Tingkatan karir
Apa
yang dikehendaki atau diinginkan oleh orang-orang dari karirnya juga
berbeda menurut tingkatan karir seseorang. Apa yang penting dalam
tingkatan permulaan mungkin tidak penting dalam tingkatan akhir. Empat
tingkatan karir yang berbeda telah ditentukan identitasnya : Karir
Percobaan, Karir Pembentukan/Kemajuan, Karir Tengah dan Karir Akhir.
Tingkatan Percobaan
Tingkatan
percobaan mulai dengan dengan penjelajahan seorang individu, mengenai
masalah-masalah yang berhubungan dengan karir dan biasanya berakhir pada
usia kira-kira 25 tahun dengan tanggung jawab pada pihak individu atas
suatu pekerjaan tertentu. Sampai keputusan diambil untuk menjadi tenang,
individu dapat mencoba sejumlah pekerjaan dan organisasi. Sayang bagi
banyak organisasi, tingkatan percobaan dan penjelajahan ini
mengakibatkan tingkat perpindahan tenaga kerja yang tinggi diantara
pegawai-pegawai baru.
Tingkatan Karir Tengah
Tingkatan
karir tengah yang terjadi kira-kira antara usia 45 dan 64 tahun, juga
disebut tingkatan pemeliharaan. Tingkatan ini ditandai oleh kelanjutan
pola-pola perilaku pekerjaan yang telah ditentukan. Tingkatan ini
dipandang sebagai suatu masa stabil karir tengah. Dalam tingkatan ini
individu mungkin memerlukan beberapa pembaharuan teknis dalam bidangnya.
Pegawai harus didorong untuk mengembangkan kecakapan, dalam pekerjaan
baru untuk menghindarkan pemberhentian dan kemunduran sebelum waktunya.
Tingkatan Karir Akhir
D.E.
Super, yang hasil karyanya telah merumuskan tingkatan-tingkatan karir,
menyebut tingkatan karir akhir semenjak usia 65 tahun sebagai tingkatan
kemunduran atau penurunan. Super menyatakan :”Anda dapat menyebut ini
apa yang anda inginkan – Tahun-tahun keemasan, Tahun-tahun sinar/cahaya
matahari, apa saja. Akan tetapi saya berada di sana; gunakan perkataan
saya untuk itu, itu adalah penurunan!” Pada tingkatan ini pentingnya
karir menjadi berkurang dan pegawai merencanakan untuk
berhenti/mengambil pensiunan dan berusaha mengembangkan rasa persamaan
di luar lingkungan kerjanya.
6.Praktek Perencanaan Karir
Dalam
praktek fungsi perencanaan karir merupakan suatu fungsi yang kurang
baik perumusannya, yang tanggung jawabnya sering menjangkau beberapa
fungsi kepegawaian lainnya. Misalnya, perencana-perencana sumber daya
manusia dapat menggambarkan kesempatan-kesempatan karir dipandang dari
sudut perkiraan lowongan-lowongan pekerjaan yang direncanakan pada suatu
waktu tertentu. Perencanaan karir tidak usah merupakan suatu hal yang
baru bagi organisasi; apa yang merupakan hal baru adalah kesadaran akan
nilai kesanggupan yang meningkat dan usaha yang dilakukan oleh banyak
organisasi untuk menyatukan unsur-unsurnya yang berlainan menjadi suatu
fungsi kepegawaian yang terpisah dan dapat diuraikan atau dirumuskan.
7. Unsur-unsur Program Perencanaan Karir.
Meskipun
program-program perencanaan karir itu berlainan; tampak empat unsur
program perencanaan karir yang jelas. unsur-unsur yang dimaksud adalah
(1) Penilaian individu tentang kemampuan, minat, kebutuhan karir dan
tujuan; (2) Penilaian organisasi tentang kemampuan dan kesanggupan
pegawai; (3) Komunikasi informasi mengenai kebebasan memilih dan
kesempatan karir pada organisasi; dan (4) Penyuluhan karir untuk
menentukan tujuan-tujuan realistik dan rencana untuk pencapaiannya.
a. Penilaian Individu
Banyak
pegawai memulai kehidupan pekerjaannya dengan organisasi tanpa
penilaian formal tentang kemampuan, minat, kebutuhan karir dan tujuan
mereka.
Karena
defenisi “menarik” dan “memberi tantangan” berbeda bagi pegawai yang
satu dan pegawai yang lain, maka proses perencanan karir harus dimulai
dari individu dan penilaian dari kemampuan, minat, kebutuhan karir dan
tujuannya. Rencana untuk mencapai tujuan karir kadang-kadang disebut
“Pembuatan Strategi” (Strategizing) dapat juga dilakukan pada waktu ini.
b. Penilaian Organisasi
Masalah
pokok dalam kursus penyuluhan karir adalah apakah tujuan pegawai
realistik dari segi kemungkinan organisasi dan penilaian organisasi
terhadap kemampuan dan kesanggupan pegawai adalah penting, baik bagi
organisasi maupun bagi individu.
Organisasi
mempunyai beberapa sumber informasi untuk membuat penilaian terhadap
kemampuan dan kesanggupan pegawai. Yang pertama adalah informasi
seleksi, termasuk ujian kemampuan dan informasi biografis seperti
pendidikan dan pengalaman kerja. Yang kedua adalah informasi riwayat
pekerjaan sekarang, termasuk informasi penilaian pelaksanaan pekerjaan,
catatan-catatan promosi dan rekomendasi promosi, kenaikan gaji dan
partisipasi dalam berbagai program latihan dan pengembangan. Organisasi
biasanya menyandarkan diri pada data penilaian pelaksanaan pekerjaan
sebagai dasar utama untuk menilai kesanggupan pegawai.
Pusat
penilaian menilai pegawai-pegawai mengenai kemampuannya untuk
melaksanakan perilaku yang diperlukan untuk jabatan-jabatan yang akan
datang. Penilai-penilai dilatih dan cenderung menjadi manajer-manajer
yang mengetahui jabatan yang digunakan untuk menilai peserta-peserta
pusat penilaian. Pusat penilaian dapat menggunakan diskusi-diskusi
kelompok, permainan peranan dan gabungan ujian, tetapi pusat penilaian
setidak-tidaknya harus juga menggunakan latihan simulasi/tiruan.
c.Informasi karir dalam suatu organisasi
Sebelum
tujuan-tujuan realistik dapat ditentukan, seorang pegawai membutuhkan
informasi tentang pilihan-pilihan dan kesempatan-kesempatan karir. Hal
ini meliputi informasi tentang arah-arah karir yang mungkin.
Jalur-jalur kemajuan karir yang mungkin dan lowongan-lowongan pekerjaan
tertentu.
Lowongan-lowongan
pekerjaan diumumkan dalam majalah perusahaan, dari mulut ke mulut, atau
melalui sistem pengumuman pekerjaan. Lebih sedikit dari separuh
responden dalam survei Ikatan Manajemen Amerika melaporkan
mengkomunikasikan informasi lowongan pekerjaan melalui pengumuman
pekerjaan atau cara-cara lain.
Dalam
organisasi yang mempunyai program perencanaan karir informal,
pegawai-pegawai mengetahui pilihan-pilihan dan kesempatan-kesempatan
karir mereka dalam hubungannya dengan wawancara penilaian pelaksanaan
pekerjaan.
Jalur-jalur
karir telah dirumuskan sebagai kemajuan-kemajuan yang logis antara
pekerjaan-pekerjaan atau dari suatu pekerjaan ke suatu jabatan sasaran.
Jalur-jalur ini dapat berhubungan dengan tradisi/kebiasaan atau dengan
perilaku.
d.Penyuluhan karir
Penyuluhan
karir terdapat dalam kursus-kursus penyuluhan, khususnya pada
penyelia-penyelia dan manajer-manajer dalam wawancara penilaian
pelaksanaan pekerjaan yang berhubungan dengan pengembangan, yang
kebanyakan pegawai menyelidiki tujuan dan kesempatan karir dalam
organisasi. Para penyelia dan manajer memerlukan penilaian yang cermat
mengenai kemampuan dan kesanggupan pegawai, baik informasi mengenai
pilihan karir maupun informasi mengenai kesempatan dalam organisasi.
Dalam kursus penyuluhan karir, pegawai berusaha menjawab jenis-jenis pertanyaan sebagai berikut :
1) <Kecakapan-kecakapan
apakah yang sudah saya miliki, dan apakah kemungkinan-kemungkinannya
untuk mengembangkan atau untuk mempelajari hal-hal yang baru?
2) Apakah sesungguhnya yang saya butuhkan untuk saya sendiri sepanjang mengenai pekerjaan?
3) Kemampuan dan kecakapan saya sekarang yang mana yang dapat saya berikan?
4)Apakah yang sesungguhnya diperlukan untuk pekerjaan-pekerjaan/jabatan-jabatan tertentu?
5)Latihan apakah yang diperlukan apabila saya memilih mengejar tujuan karir tertentu?
Apabila
penasihat dapat membantu pegawai menemukan jawaban atau
pertanyaan-pertanyaan demikian, maka tujuan karir yang realistik dapat
ditentukan. Selanjutnya harus direncanakan strategi-strategi pengembangan.
8. Tanggung Jawab Jabatan Manajemen Personalia atas Perencanaan Karir
Untuk
membantu perencanaan karir perseorangan, ahli manajemen personalia
mungkin bertanggung jawab untuk memberikan alat-alat dan
kesempatan-kesempatan (buku catatan dan lokakarya) guna penyelidikan
sendiri dan analisis pegawai. Ahli-ahli manajemen personalia juga
mempunyai tanggung jawab untuk menyediakan penyuluhan karir bagi para
karyawan. Ahli-ahli manajemen personalia harus membantu sistem penilaian
pelaksanaan pekerjaan dan umpan balik kepada pegawai secara berkala,
memelihara data penilaian pribadi dalam sistem informasi sumber daya
manusia atau dalam arsip kepegawaian dan mungkin mensponsori/membiayai
pusat-pusat penilaian.
Tanggung
jawab untuk mengkomunikasikan pilihan-pilihan dan kesempatan-kesempatan
karir termasuk mengembangkan jalur-jalur karir sesuai dengan kebutuhan
akan sumber daya manusia organisasi dan menyebarkan informasi kepada
pegawai melalui bahan-bahan tertulis, lokakarya, pengumuman pekerjaan,
atau cara-cara lainnya. Sehubungan penyuluhan karir, tanggung jawab
utama ahli manajemen personalia adalah memberikan informasi yang
diperlukan oleh penasihat, dan mungkin latihan agar dapat bekerja sama
efektif sebagai penasihat.
9. Program Perencanaan Karir
Program-program
perencanaan karir berbeda dalam tingkatannya sesuai dengan unsur-unsur
tertentu yang ditekankan. Beberapa program memberikan sedikit bantuan
dalam penilaian- sendiri pegawai, sementara program-program yang lain
membantu proses ini dengan memberikan buku-buku catatan dan lokakarya.
Pusat-pusat penilaian merupakan bagian dari beberapa program, tetapi
sebagian besar organisasi mengandalkan pertimbangan/keputusan para
penyelia dan manajer dalam menilai kesanggupan pegawai. Dalam banyak
organisasi penyuluhan itu sifatnya informal, sementara program-program
yang lebih mantap menyediakan jabatan-jabatan staf untuk
penasihat-penasihat karir. Cara organisasi mengumpulkan keempat unsur
perencanaan karir menghasilkan bermacam-mcam program penilaian karir
khusus. Beberapa contoh mengenai apa yang dilakukan oleh beberapa organisasi dalam bidang penerangan karir berikut :
Internasional Business Machines (IBM)
Syntex
Minnesota Mining dan Manufacturing (3M)
Sears
Aluminium Company of Canada (Alcan)
Memudahkan Perencanaan dan Pengembangan Karir
Organisasi
dapat memudahkan perencanaan karir dengan beberapa cara . D.T. Hall
menggolongkan bidang-bidang konsentrasi sebagai berikut :
Masuk organisasi
Pekerjaan,
Kepala/Majikan
Prosedur dan Struktur organisasi, dan
Kebijakan pegawai
11. personalia dan Perencanaan Karir
Bagian
personalia harus menaruh minat terhadap perencanaan karir pegawai.
Bagian personalia sering menangani perencanaan karir karena
rencana-rencana sumber daya manusianya menunjukkan kebutuhan-kebutuhan
akan pekerjaan organisasi yang akan datang dan kesempatan-kesempatan
karir yang berhubungan. Lagi pula, ahli-ahli dalam bidang personalia
kemungkinan besar sadar akan latihan atau kesempatan-kesempatan
pengembangan lainnya. Dengan sendirinya manajer-manajer perseorangan
harus juga memajukan perencanaan karir. Akan tetapi, apabila ahli-ahli
dalam bidang personalia menyerahkan perencanaan karir kepada para
manajer, maka hal ini mungkin tidak dilakukan. Tidak semua manajer
menaruh perhatian besar terhadap karir pegawai-pegawainya. Dalam
praktek, bagian personalia mendorong perencanaan karir dengan tiga cara,
yakni melalu pendidikan, informansi dan penyuluhan karir.
12. Perencanaan karir sekarang dan yang akan datang
Perencanaan
karir sekarang ini sebagian dikembangkan akibat keinginan banyak
pegawai untuk tumbuh dan dalam pekerjaannya dan untuk maju dalam
karirnya. Kegiatan-kegiatan perencanaan karir yang sedang diusahakan
oleh para ahli manajemen personalia mencakup penilaian kemampuan
pegawai-pegawai perseorangan untuk mendapatkan pertumbuhan dan
perkembangan dalam organisasi dan perencanaan untuk pengalaman pekerjaan
dan kesempatan-kesempatan pengembangan lainnya untuk memungkinkan
pegawai tumbuh dalam pekerjaannya atau maju dalam karirnya.
Kegiatan-kegiatan perencanaan karir yang sedang diusahakan oleh para
ahli manajemen personalia mencakup penilaian kemampuan pegawai-pegawai
perseorangan untuk mendapatkan pertumbuhan dan perkembangan dalam
organisasi dan perencanaan untuk pengalaman pekerjaan dan
kesempatan-kesempatan pengembangan lainnya untuk memungkinkan pegawai
tumbuh dalam pekerjaannya atau maju dalam karirnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar