19. Perencanaan Produksi
Perencanaan adalah fungsi manajemen yang paling pokok dan sangat luas
meliputi perkiraan dan perhitungan mengenai kegiatan yang akan
dilaksanakan pada waktu yang akan datang mengikuti suatu urutan
tertentu. Perencanaan merupakan salah satu sarana manajemen untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan karena itu setiap tingkat
manajemen dalam organisasi sangat membutuhkan aktivitas perencanaan
Tujuan perencanaan harus tegas, jelas dan mudah dimengerti. Seringkali
perencanaan harus mengalami perubahan, oleh karena itu perencanaan harus
besifat luwes dan terbuka untuk dapat dirubah bila diperlukan. Sifat
luwes ini mengakibatkan pelaksanaan kegiatannya harus dimonitor dan
dikendalikan terus menerus yang disesuaikan dengan kondisi yang ada
namun perencanaan harus tetap pada tujuan yang ditetapkan.
Perencanaan juga merupakan fungsi memilih sasaran perusahaan secara
kebijaksanaan, program dan pemilihan langkah-langkah apa yang harus
dilakukan, siapa yang melakukan dan kapan aktivitasnya dilaksanakan.
Dalam perencanaan produksi kita selalu menginginkan agar diperoleh
perencanaan produksi yang baik namun merencanakan proses produksi
bukanlah hal yang mudah karena banyaknya faktor yang mempengaruhinya.
Faktor-faktor internal relative mudah dapat dikuasai oleh PPC manager,
namun faktor external tidak demikian. Karena itu perencanaan harus
dibuat ketat namun tidak kaku, artinya dapat dirubah bila diperlukan dan
kemungkinan perubahan ini juga harus diperhitungkan agar tidak
menimbulkan kesulitan. Perencanaan yang baik hanya akan diperoleh
dengan didasarkan kepada informasi yang baik dan pengukuran keberhasilan
didasarkan kepada standard yang ditetapkan.
Unsur-unsur Perencanaan
Perencanaan adalah suatu hasil pemikiran yang rasional dimana di
dalamnya terdapat dugaan/perkiraan, perhitungan untuk mencapai tujuan
yang ingin dicapai pada masa yang akan datang. Syarat mutlak suatu
perencanaan harus mempunyai tujuan yang jelas dan mudah dimengerti.
Perencanaan harus terukur dan mempunyai standard tertentu.
Perencanaan digolongkan sebagai fakta yang Objective kebenarannya bahwa
pemikiran yang rasional itu tidak atas hayalan belaka tetapi suatu
perhitungan berdasarkan data yang objective. Walau perencanaan
mengandung unsur dugaan/pemikiran namun harus didasarkan pada suatu
standard yang terukur.
Perencanaan adalah sebagai tahap persiapan / tindakan pendahuluan untuk
melaksanakan kegiatan dengan memperhatikan penyimpangan yang mungkin
terjadi
Fungsi Perencanaan Produksi
Perencanaan produksi (Production Planning) adalah salah satu dari
berbagai macam bentuk perencanaan yaitu suatu kegiatan pendahuluan atas
proses produksi yang akan dilaksanakan dalam usaha mencapai tujuan yang
diinginkan perusahaan.
Perencanaan produksi sangat erat kaitannya dengan pengendalian
persediaan sehingga sebagian besar perusahaan manufacture menempatkan
fungsi perencanaan dan pengendalian persediaan dalam satu kesatuan.
Ditinjau dari bentuk industri, perencanaan produksi suatu perusahaan
yang satu dengan perusahaan yang lainnya terdapat perbedaan. Banyak hal
yang menyebabkan perbedaan tersebut, bahkan pada perusahaan yang
sejenis.
Tujuan produksi bagi perusahaan adalah barang dengan spesifikasi
tertentu memenuhi permintaan pelanggan. Tujuan tersebut dituangkan dalam
Order Confirmation yang dibuat oleh bagian penjualan. Dengan demikian
dapat disimpulkan tujuan produksi sepenuhnya dirumuskan oleh sales
department, berdasarkan order yang telah diterima. Karena tujuan
produksi dirumuskan berdasarkan order yang telah diterima maka dalam
fungsi perencanan produksi pengaruh forecasting pada sistem perencanaan
produksi dapat dikatakan tidak signifikan.
Untuk mencapai tujuan, khususnya dalam perencanaan produksi dan
pengendalian persediaan perusahaan perlu menyediakan fasilitas
komunikasi dan sistem informasi yang mendukung sistem pengolahan data
terdistribusi. Program aplikasi database management system yang
terintegrasi dengan sistem lainnya di lingkungan perusahaan sehinngga
bagian perencanaan produksi dan pengendalian persediaan memiliki sarana
yang cukup handal yang dapat memberikan informasi yang dibutuhkan dalam
waktu yang relatif singkat. Bagian perencanaan dengan mudah dapat
mengumpulkan informasi yang diperlukan dalam menyusun perencanaan
produksi.
Agar masing-masing fungsi yang terdapat dalam Sistem perencanaan dan
bagian terkait dengan sistem perencanaan produksi dapat menjalankan
kerja dan tanggungjawabnya sesuai dengan sistem, maka setiap personal
disyaratkan mengenal sistem akuntansi komputer dan procedure yang
diterapkan. Dengan demikian efektifitas kerja dapat ditingkatkan.
Dalam usaha mencapai tujuan perencanaan produksi terdapat berbagai macam
permasalahan sesuai dengan proses yang akan dilaksanakan, kemudian
dirumuskan bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan secara efektif dan
efisien serta bagaimana cara pengendaliannya. Keberhasilan dalam
membuat perencanaan produksi dan pencapaiannya tidak hanya tergantung
pada organisasi bagian perencanaan itu sendiri, melainkan sangat
tergantung pada struktur organisasi secara keseluruhan dan sistem yang
diterapkan.
Kegagalan dapat terjadi akibat kesalahan dalam penggunaan sistem
informasi tidak efektif, bahkan sering terjadi kesalahan dalam
pengambilan keputusan akibat tidak memahami informasi yang ditampilkan
oleh sistem informasi yang tersedia. Manajer bagian prencanaan mutlak
harus memahami sistem informasi yang digunakan, karena sistem informasi
yang digunakan adalah berbasis komputer maka manajer bagian perencanaan
produksi dan pengendalian persediaan serta bagian yang terkait langsung
dengan bagian tersebut harus memahami dan mengerti sistem komputer yang
digunakan. Jika tidak maka terbuka peluang untuk mengambil
keputusan-keputusan yang keliru.
Kelancaran proses produksi ditentukan oleh tingkat kematangan
penjadwalan produksi. Dalam menyusun perencanaan harus memperhatikan
berbagai element dari berbagai bagian sehingga sangat memerlukan sistem
yang terintegrasi dan harus didukung dengan fasilitas yang memadai.
Perencanaan produksi dituntut harus lebih besifat (sales oriented) namun
di sisi lain tanpa mengabaikan efisiensi dan kelancaran proses produksi
Kemampuan sumber daya manusia sangat tergantung pada sistem yang
diterapkan. Tidak jarang orang yang mampu tidak dapat berbuat karena
terikat oleh sistem dan fasilitas yang tersedia. Pembagian tugas dan
tanggung jawab harus jelas dan dilakukan pengukuran efektifitas kerja.
(Standard operational process) dan (Standard Instruction Process) harus
dipahami oleh bagian operasional dan juga bagian perencanaan.
Perencanaan produksi sangat tergantung pada kapasitas, jenis perusahaan,
sumberdaya dan jenis produksi yang dikerjakan. Berdasarkan hal
tersebut perusahaan yang mengerjakan order yang terputus-pustus
berdasarkan permintaan pelanggan yang pemenuhannya pada waktu yang akan
datang, tingkat kesulitan dalam menyusun perencanaan jauh lebih sulit
dibanding perusahaan yang mengerjakan produksi continue. Pengukuran
keberhasilan perencanaan tidak tepat untuk dibandingkan dengan
perusahaan lain karena perbedaan kelengkapan, kapasitas dan sumberdaya
apalagi dibanding dengan perusahaan lain yang tidak sejenis.
Faktor penting dalam melakukan pengukuran adalah standar produksi
meliputi waktu, mutu, jumlah yang dapat dihasilkan berdasarkan
penelitian yang dilakukan pada jangka waktu tertentu di perusahaan ini.
Pengukuran perlu dilakukan secara terus-menerus sehingga keputusan yang
diambil untuk pengembangan jangka panjang mempunyai dasar yang
objectif.
Fungsi pengendalian persediaan
Persediaan adalah barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual
(barang jadi) atau barang dalam process produksi atau barang yang
menunggu penggunaannya dalam process produksi (bahan baku). Fungsi
dasar pengendalian persediaan baik bahan baku, barang dalam proses
maupun barang jadi banyak sekali. Fungsi tersebut meliputi proses
berurutan mulai dari timbulnya kebutuhan, pembelian, pengolahan,
delivery. Permasalahan utama persediaan yang timbul yaitu bagaimana
fungsi tersebut dapat mengatur persediaan sehingga setiap permintaan
dapat dilayani akan tetapi biaya persediaan harus minimum.
Bila persediaan cukup banyak, permintaan dapat segera dilayani akan
tetapi menyebabkan biaya penyimpanan barang tersebut akan menjadi sangat
mahal. Dengan memperhatikan hal tersebut diambil keputusan untuk
menentukan nilai persediaan.
Menentukan nilai persediaan sangat tergantung kepada jenis perusahaan,
modal kerja dan omzet perusahaan serta lead time untuk mendapatkan
barang tersebut. Karena PT. Samudra Montaz sebagai perusahaan converting
yang bersifat memenuhi permintaan pelanggan pada periode yang akan
datang maka, besarnya kebutuhan akan barang tersebut tidak dapat
ditentukan sebelum disepakati sales contract.
Sebagian besar bahan baku sudah dialokasikan untuk produk tertentu
karena pembelian dilakukan setelah bagian perencanaan menerima GR Order
Confirmation yang sudah disetujui oleh pimpinan perusahaan. Fungsi
pengendalian persediaan adalah bagian dari fungsi perencanaan produksi
yang bertanggung jawab atas tersedianya material produksi dan material
pembantu agar proses produksi dapat berjalan sesuai rencana yang
ditetapkan
Fungsi perencanaan produksi yang bertanggung jawab atas tersedianya
material produksi dan material pembantu agar proses produksi dapat
berjalan sesuai rencana yang ditetapkan. Keperluan meminimumkan
persediaan berhubungan dengan besarnya biaya yang diperlukan oleh
persediaan yaitu :
Biaya pembelian.
Yang dimaksud biaya pembelian dalam hal ini adalah biaya pembelian bahan
baku untuk produksi. Pembelian skala besar dapat mengurangi biaya
pembelian dengan adanya potongan harga (quantity discount) yang
diberikan Supplier dengan konsekwensi biaya transportasi yang ditanggung
Supplier relative lebih murah karena pengangkutan barang dilakukan
tidak terlalu sering, namun perlu diperhitungkan apakah potongan harga
tersebut lebih kecil dari biaya penyimpanan. Disamping itu jumlah
persediaan yang cukup dapat mempercepat delivery sehingga tidak
menimbulkan kekecewaan pelanggan. Karena jenis perusahaan memproduksi
suatu barang sesuai permintaan pelanggan dimana permintaan tersebut akan
dipenuhi pada waktu yang akan datang, cara pembelian tersebut tidak
menguntungkan karena penyimpanan barang tersebut membutuhkan ruang yang
luas dan waktu penyimpanan yang relative lama
Biaya penyimpanan
Biaya penyimpanan meliputi biaya penyediaan ruang yang diperlukan
untuk menampung barang tersebut, biaya perawatan atas resiko kerusakan,
serta biaya tenaga kerja yang diperlukan untuk merawat dan mengamankan
barang tersebut dari segala macam bentuk gangguan.
Selain itu biaya penyimpanan juga berkaitan dengan biaya bunga dimana
semakin besar dana yang dialokasikan pada persediaan akan mengakibatkan
alokasi akan investasi yang lain akan terhambat atau dilakukan
dengan suntikan dana dari kreditur dalam hal ini adalah Bank.
Sesuai dengan sifat perusahaan yang memenuhi permintaan pelanggan pada
waktu yang akan datang maka persediaan bahan baku dasar, tinta spesial
yang tidak diperuntukan untuk order produksi tertentu (bebas) adalah
nol.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar